Kamis, 06 Oktober 2011

Masjid Dua Kiblat

Masjid Dua Kiblat

Di dekat sebuah bukit kecil, di kawasan utara Harrah Wabrah, Madinah, terdapat sebuah masjid nan elok. Bercat putih dengan dua menara menjulang ke langit, masjid yang mempunyai dua kubah tersebut bernama Masjid Qiblatain. Qiblatain artinya dua kiblat. Masjid Qiblatain adalah satu dari tiga masjid pertama dalam sejarah Islam, selain Masjid Quba dan Masjid Nabawi, semuanya di Madinah.
Masjid Qiblatain atau Dua Kiblat termasuk situs bersejarah Islam di Madinah yang biasa dikunjungi jamaah haji Indonesia. Di masjid inilah turun perintah bagi kaum Muslim untuk berganti arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram
 Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur di Masjid Bani Salamah ( nama Masjid Qiblatain sebelumnya ). Ketika itu Rasulullah SAW tengah salat dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsha. Di tengah salat, tiba-tiba turunlah wahyu surat Al Baqarah ayat 144, yang artinya:

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Alkitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”

Setelah turunnya ayat tersebut di atas, beliau menghentikan sementara salatnya, kemudian meneruskannya dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke Masjidil Haram. Merujuk pada peristiwa tersebut, lalu masjid ini dinamakan Masjid Qiblatain, yang artinya masjid berkiblat dua.

Beberapa Foto Masjid Qiblatain :
.
      Masjid ini dipugar beberapa kali. Pemerintah Saudi juga   memperluasnya, tanpa menghilangkan ciri khas masjid tersebut

Papan ini berisi sejarah Masjid Qiblatain. Ketika sedang salat zuhur di masjid ini, Rasulullaah SAW yang menghadap kiblat ke Jerusalem mendapat wahyu agar bergeser kiblat ke Ka'bah di Makkah. Beliau meneruskan salat dengan memindahkan arah kiblat sesuai perintah Allah.

 
Di samping masjid ini terdapat taman yang asri. Taman hijau sungguh pemandangan mahal di Saudi yang dikenal terik dan bergurun pasir.

Uday asal Sukabumi, Jabar, baru dua bulan menjadi tenaga kebersihan di Masjid Qiblatain. Meski belum lama bekerja, dia telah mengirim uang 
Rp 3,6 juta ke orangtuanya. 'Saya bangga kerja di sini,' ujarnya.

Sumber :  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar