Jumat, 07 Oktober 2011

PROFIL MAHER ZAIN


PROFIL MAHER ZAIN

Maher Zain (lahir 16 Maret 1981) adalah penyanyi R&B Swedia, penulis lagu dan produser musik asal Lebanon. Dia juga tinggal untuk sementara di Amerika Serikat. Album debutnya Thank You Allah, dengan 13 lagu dan dua lagu bonus dirilis pada 1 November 2009, dengan Versi Perkusi eksklusif dan Versi Perancis dirilis tak lama kemudian. Dia bernyanyi terutama dalam bahasa Inggris, namun juga, antara lain, dalam bahasa Perancis, Arab, Urdu, Turki dan Melayu. Lagu yang berkesan menurutnya adalah lagu dengan judul Thank you Allah. Karena lagu tersebut diakui mewakili perjalanan hidupnya. From wrong to the right way.

Kehidupan Awal
Keluarganya pindah ke Swedia ketika Maher masih umur delapan tahun, disana ia melanjutkan pendidikannya. Maher mendapat keyboard pertama ketika ia berusia sepuluh tahun. Ia kemudian masuk Universitas dan mendapat gelar sarjana dalam Aeronautical Engineering. Selama masa remajanya, ia senang menghabiskan larut malam di sekolah dengan teman-temannya di mana mereka akan bernyanyi, rap, menulis dan bereksperimen dengan musik.

2008: Keterlibatan dengan RedOne
Setelah terlibat untuk sementara waktu di kancah musik sebagai produser musik, Maher Zain diperkenalkan ke RedOne, produser musik Swedia Asal Maroko di Swedia. Maher mulai bekerja dengan RedOne pada beberapa proyek-proyek yang terakhir. Kemudian, ia pindah ke New York di mana ia mengambil bagian dalam memproduksi Kat DeLuna pada album debutnya termasuk hits “Whine Up” dan “Run The Show“. Ia kemudian kembali untuk sementara ke Swedia.

2009-2010: Puncak kesuksessan & Thank You Allah
Album ini bertajuk Thank You Allah. Melalui album ini, ia memperoleh 8 X platinum di Malaysia dengan penjualan 120.000 unit. Setelah merilis album ini, dia merilis beberapa versi lain dari album Thank You Allah, yang versi perkusi pada 2009 dan versi bahasa Perancis tidak lama kemudian.
  
2011-sekarang : rencana masa depan dan  studio album mendatang
Tahun 20011 Maher Zain mengumumkan bahwa ia telah merilis versi bahasa Melayu untuk lagu  “Insya Allah“, setelah merilis versi bahasa Perancis dan Arab bersama dengan video klipnya, sambil menambahkan bahwa lagu ini akan menjadi lagu di album kedua.
Fadly dari band Indonesia PADI juga berkontribusi dalam lagu “Insya Allah” versi Bahasa Indonesia. Maher juga menyanyikan “For The Rest of My Life” dalam bahasa Indonesia berjudul “sepanjang hidup“. Yang dirilis melalui Sony Music Indonesia.

Video musik lain dari Maher yang dirilis berjudul ‘Freedom‘ pada akhir April.

Sumber : http://gadogadomusik.com/profil-maher-zain.html

DOWNLOAD BEBERAPA LAGU MAHER ZAIN DI :

Kamis, 06 Oktober 2011

Masjid Dua Kiblat

Masjid Dua Kiblat

Di dekat sebuah bukit kecil, di kawasan utara Harrah Wabrah, Madinah, terdapat sebuah masjid nan elok. Bercat putih dengan dua menara menjulang ke langit, masjid yang mempunyai dua kubah tersebut bernama Masjid Qiblatain. Qiblatain artinya dua kiblat. Masjid Qiblatain adalah satu dari tiga masjid pertama dalam sejarah Islam, selain Masjid Quba dan Masjid Nabawi, semuanya di Madinah.
Masjid Qiblatain atau Dua Kiblat termasuk situs bersejarah Islam di Madinah yang biasa dikunjungi jamaah haji Indonesia. Di masjid inilah turun perintah bagi kaum Muslim untuk berganti arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram
 Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur di Masjid Bani Salamah ( nama Masjid Qiblatain sebelumnya ). Ketika itu Rasulullah SAW tengah salat dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsha. Di tengah salat, tiba-tiba turunlah wahyu surat Al Baqarah ayat 144, yang artinya:

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Alkitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”

Setelah turunnya ayat tersebut di atas, beliau menghentikan sementara salatnya, kemudian meneruskannya dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke Masjidil Haram. Merujuk pada peristiwa tersebut, lalu masjid ini dinamakan Masjid Qiblatain, yang artinya masjid berkiblat dua.

Beberapa Foto Masjid Qiblatain :
.
      Masjid ini dipugar beberapa kali. Pemerintah Saudi juga   memperluasnya, tanpa menghilangkan ciri khas masjid tersebut

Papan ini berisi sejarah Masjid Qiblatain. Ketika sedang salat zuhur di masjid ini, Rasulullaah SAW yang menghadap kiblat ke Jerusalem mendapat wahyu agar bergeser kiblat ke Ka'bah di Makkah. Beliau meneruskan salat dengan memindahkan arah kiblat sesuai perintah Allah.

 
Di samping masjid ini terdapat taman yang asri. Taman hijau sungguh pemandangan mahal di Saudi yang dikenal terik dan bergurun pasir.

Uday asal Sukabumi, Jabar, baru dua bulan menjadi tenaga kebersihan di Masjid Qiblatain. Meski belum lama bekerja, dia telah mengirim uang 
Rp 3,6 juta ke orangtuanya. 'Saya bangga kerja di sini,' ujarnya.

Sumber :